MANAJEMEN PERJALANAN &PERALATAN PECINTA ALAM
Mendaki gunung merupakan
aktivitas yang keras, penuh petualangan dan kegiatan ini membutuhkan
keterampilan, kecerdasan, kekuatan dan daya juang yang tingggi. Bahaya dan
tantangan seakan hendak mengungguli merupakan daya tarik dari kegiatan ini.
Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan
diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang
sukar berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan
melawan diri sendiri. Pada dasarnya pendaki harus memiliki motivasi yang jelas,
terarah, dan tidak merugikan diri sendiri.
Di Indonesia kegiatan mendaki
gunung mulai dikenal sejal 1964 ketika pendaki Indonesia dan Jepang melakukan
suatu ekspedisi gabungan dan berhasil mencapai puncak Soekarno di Pegunungan
Jayawijaya. Pendaki Indonesia tersebut adalah Soedarto, Soegirin dan Fred Atabe
dari jepang. Pada tahun yang sama(1964) mulailah berdiri
perkumpulan-perkumpulan pendaki gunung, dimulai berdirinya Perhimpunan Penempuh
Rimba dan Pendaki Gunung WANADRI di Bandung dan mahasiswa Pencinta Alam
Universitas Indonesia (MAPALA UI) di Jakarta kemudian diikuti oleh
perkumpulan-perkumpulan lainnya di berbagai kota di Indonnesia.
Perencanan perjalanan adalah halpertama
yang harus dilakukan adalah mencari informasi. Untuk mendapatkan data -data
kita dapat memperoleh dari literature - literatur yang berupa buku - bukuatau
artikel - artikel yang kita butuhkan atau dari orang - orang yang
pernahmelakukan pendakian pada objek yang akan kita tuju. Tidak salah juga
bilameminta informasi dari penduduk setempat atau siapa saja yang mengerti
tentanggambaran medan lokasi yang akan kita daki. Selanjutnya buatlah ROP
(RencanaOperasi Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang
berisitentang daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung,
perlengkapanapa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan
biaya perjalanan,bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan
ijin mendaki didaerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail
mungkin, mulaidari rincian waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah
kegiatan. Aturlahpembagian job dengan anggota pendaki yang lain (satu
kelompok), tentukan kapanwaktu makan, kapan harus istirahat, dan sebagainya.
Intinya dalam perencanaanpendakian, hendaknya memperhatikan :
Mengenali kemampuan diri dalam tim
dalam menghadapi medan.
1. Mempelajari medan yang
akanditempuh.
2. Teliti rencana pendakian dan
ruteyang akan ditempuh secermat mungkin.
3. Pikirkan waktu yang digunakan
dalampendakian.
4. Periksa segala perlengkapan yangakan
dibawa.
5. Perlengkapan dasar
perjalananPerlengkapan jalan.
*Sepatu,
kaos kaki, celana, ikat pinggang, baju, topi, jashujan, dll.
6. Perlengkapan tidur.
*Sleeping
bag, tenda, matras dll.
7. Perlengkapan masak dan makan.
*Kompor, sendok,
makanan, korek dll.
8. Perlengkapan pribadi.
*Jarum , benang,
obat pribadi, sikat, toilet paper / tissu,dll.
9. Ransel / carrier.
10. Perlengkapan pembantu.
*Kompas,
senter, pisau pinggang, golok tebas, Obat-obatan.
11. Alat komunikasi.
*Handy
talky, survival kit, GPS (kalo ada), Jam tangan.
Packing atau menyusun perlengkapan
kedalam ransel.
1. Kelompokkan barang
barang sesuaidengan jenis jenisnya.
2. Masukkan dalam kantong plastik.
3. Letakkan barang barang yang
ringandan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada
yang paling dalam.
4. Barang barang yang sering
digunakandan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil.
5. Tempatkan barang barang yang
lebihberat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung.
6. Buat Checklist barang
barangtersebut.
Pedoman Perjalanan Alam Terbuka.
Untuk merencanakan suatu perjalananke
alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan secara matang. Ada rumusanyang
umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah Where, Who,Why,
When dan How. Berikut ini aplikasi dari rumusantersebut :
1. Where (Dimana)
*Untuk melakukansuatu
kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan. (Misalnya
: Gunung Semeru - Malang.)
2. Who (Siapa)
*Apakah anda akanmelakukan
kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok.(Misalny : Satu
kelompok 30 personil, terdiri dari 4 orang anggota penuh *panitia dan 26 orang
peserta)
3. Why (Mengapa)
*Ini adalah pertanyaanyang
cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam - macam.(Misalnya : Pendakian
Backpacker)
4. When (Kapan)
*Waktu pelaksanaankegiatan
tersebut dan berapa lama. (Misalnya : 28 Agustus 2014 sampai dengan 31
Agustus 2014)
Dari pertanyaan - pertanyaan 4 W, maka
didapat suatu gambaransebagai berikut : (Pada tanggal 28-31 Agustus 2014 akan
diadakan pendakian backpacker, yangakan dilaksanakan oleh 4 panitia dan diikuti
26 orang pesert. Tempat yangdigunakan untuk pendakian bckpacker tersebut yaitu
di gunung semeru malang.
Untuk How (Bagaimana)
Merupakansuatu pembahasan yang lebih
komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannyaadalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi lokasi.
2. Bagaimana cuaca disana.
3. Bagaimana perizinannya.
4. Bagaimana mendapatkan air.
5. Bagaimana pengaturan tugas panitia.
6. Bagaimana acara akan berlangsung.
7. Bagaimana materi yang disampaikan.
8. dan masih banyak “bagaimana ?” lagi(silahkan
anda mengembangkannya lagi)
Dari jawaban daripertanyaan -
pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana gegiatanyang
didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, denganmemperhitungkan
lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
2.Pengurusan perizinan.
3. Pembagian tugas panitia.
4. Persiapan kebutuhan acara.
5. Kebutuhan peralatan dan
perlengkapan.
6. dan lain sebagainya.
Keberhasilan suatu kegiatan di
alamterbuka juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat.
Dalammerencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan,diantaranya adalah :
1. Mengenal jenis medan yang
akandihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)
2. Menentukan tujuan perjalanan(penjelajahan,
latihan, penelitian, SAR, dll)
3.Mengetahui lamanya perjalanan(misalnya
3 hari, seminggu, sebulan, dsb)
4. Mengetahui keterbatasan kemampuan
fisikuntuk membawa beban
5. Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya:
obat-obatan tertentu)
Setelah mengetahui hal - hal
tersebut,maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai
danselengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan(sekitar
15-20 kg), walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat bebansampai 30
kg.
Dari kegiatan penjelajahan, adabeberapa
jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :
1.Perjalanan pendakian gunung.
2. Perjalanan menempuh rimba.
3. Perjalanan penyusuran sungai,
pantaidan rawa.
4. Perjalanan penelusuran gua.
5. Perjalanan pelayaran.
Untuk perjalanan ilmiah dankemanusiaan,
bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis medan yang dihadapi.Dari setiap
kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan perlengkapannyasebagai berikut :
1. Perlengkapan dasar, meliputi :
*Perlengkapan dalam
perjalanan / pergerakkan.
*Perlengkapan untuk
istirahat.
*Perlengkapan makan dan
minum.
*Perlengkapan mandi.
*Perlengkapan pribadi
2. Perlengkapan khusus, disesuaikan
denganperjalananan, misalnya :
*Perlengkapan penelitian (kamera,
buku, dll)
*Perlengkapan penyusuran
sungai (perahu, dayung, pelampung,dll)
*Perlengkapan pendakian
tebing batu (carabineer, tali, chock,dll)
*Perlengkapan penelusuran
gua (helm, headlamp/senter, harness,sepatu karet, dll)
3. Perlengkapan tambahan
Perlengkapanini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya
: semir,kelambu, gaiter, dll).
Mengingat pentingnya
penyusunanperlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan,
sebaiknyadibuatkan check-list terlebih dahulu. Perlengkapan dikelompokkan
menurutjenisnya, lalu periksa lagi mana yang perlu dibawa dan tidak.
Apabilaperjalanan kita lakukan dengan berkelompok, maka check-list nya
untukperlengkapan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besar dan memerlukan waktu
yanglama, kita perlu menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang
dibawadari rumah atau titik keberangktan, dan perlengkapan atau perbekalan mana
sajayang bisa dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita. Yang
tidakkalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi
biayayang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Packing
Sebelum melakukan kegiatan alambebas
kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akandibawa,
jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebutke dalam
carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan andanyaman karena
ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak
dalammempacking adalah :
a. Pada saat back-pack dipakai
bebanterberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak,
inidisebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki
kitaharus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan
bebanterberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak
danmenjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang.
Ingat: Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan
punggung.
b. Membagi berat beban secara
seimbangantara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak
menyiksa salahsatu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam
menghadapijalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti
jembatan darisebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah
sebagaiberikut :
a.Kelompokkan barang sesuaikegunaannya
lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudahpengorganisasiannya. Misal :
alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
b. Maksimalkan tempat yang ada,misalkan
Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya
saatdimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras
dantelur.
c. Tempatkan barang yang
seringdigunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya:
raincoat/jas hujan pada kantong samping carrier.
d. Hindarkan
menggantungkanbarang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan
menggangguperjalanan anda akibat tersangkut - sangkut dan berkesan berantakan,
usahakansemuanya dapat dipacking dalam carrier.
Mengenai berat maksimal yang
dapatdiangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan
umumidealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi
kekemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak
memaksakandiri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan
dibawa denganselalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang
ringan danhanya membawa barang yang benar-benar perlu.
Memilih dan Menempatkan Barang.
Dalam memilih barang yang akan
dibawapergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan
yangberfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat
bebanyang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti
piring,bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting
bisadilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.
Matras :
Sebisa mungkin matrasdisimpan didalam
carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, ataujika akan membuka
jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senangmengikatkan matras
diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah beradadi jalur pendakian,
baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras seringnyangkut ke batang pohon
dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakanmatrasnya sudah kotor.
Kantung Plastik :
Selalu siapkankantung plastik didalam
carreir anda, karena akan berguna sekali nanti misalnyauntuk tempat sampah yang
harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.Gunakan selalu kantung
plastik untuk mengorganisir barang barang didalamcarrier anda (dapat
dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan itemlainnya), ini untuk
mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian,makanan dsb.
Menyimpan Pakaian :
Jika andameragukan carrier yang anda
gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkuspakaian anda didalam kantung
plastik (dry-zax), gunanya agar pakaian tidakbasah dan lembab. Sebaiknya
pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiridan tidak
dicampur dengan pakaian bersih.
Menyimpan Makanan :
Padagunung-gunung tertentu (misalnya
Rinjani) usahakan makanan dibungkus denganplastik dan ditutup rapat kemudian
dimasukkan kedalam keril, karenamonyet-monyet didekat puncak / base camp
terakhir suka membongkar isi tendauntuk mencari makanan.
Menyimpan Korek Api Batangan :
Simpan korek api batangan anda didalam
bekastempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.
Packing Barang / Menyusun Barang
DiCarrier :
Selalu simpan barang yang paling berat
diposisi atas, gunanya agarpada saat carrier digunakan, beban terberat berada
dipundak anda dan bukan dipinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
Perlengkapan Pribadi Alam Bebas.
Outdoor activity atau kegiatan
alambebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan perhitungan
yangcermat. Jika salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiapsaat.
Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satukegiatan alam
bebas yaitu rock climbing (panjat tebing) merupakan jenisolah raga yang resiko
kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olah ragabalap mobil formula-1.
Tentu saja resiko tersebut terjadiapabila safety-procedure tidak menjadi
perhatian yang serius, tetapi apabilasafety-procedure diperhatikan dan sering berlatih,
maka resiko tersebut dapatditekan sampai titik paling aman.
Perjalanan alam bebas pasti
akanbersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak
bersahabat,baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan
perlengkapan yangmemadai. Salah satu “perisai diri” ketikamelakukan aktivitas
alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikutdigambarkan beberapa
perlengkapan pribadi standard.
a. Tutup kepala / topi.
Untuk melindungi diri dari cuaca panas
atau dingin perlupenutup kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup
kepala yang baikadalah yang juga dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus.
Untuk ini pilihanterbaik adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung
keliling. Topi petatau topi softball tidak direkomendasikan. Pada cuaca dingin
malam hari atau didaerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adlah yang dapat
memberikan rasahangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.
b. Syal - slayer.
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi,
tetapisebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan
untukmenghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai
saringanair ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam
keadaandarurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga
darurat.Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok
danterbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
c. Baju.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau
tanpaini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan
yangdapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan
nilonkarena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan
demikianbiasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.Pilihan
warnauntuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang
mencolokagar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan
mudahdiidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan
pernahmelupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan
sangatbanyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah
bajusalain 2 atau 3 buah.
d. Celana.
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering
dandapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak
direkomendasikankarena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang
baik adalah kaindengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet
atau robekmemanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan
juga baikbila menggunakan bahan dari parasut tipis.Selain celana panjang,
jangan lupabahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep
ganti.
e. Jaket.
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket
digunakanuntuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau
hujan.Jaketyang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke
pangkal paha.Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk].
Akan sangatbaik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan
dalambiasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool
ataupolartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini
teknologitekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman
dipakai saatmendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah
mengeluarkankeringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan
(waterproff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari
buluangsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es).
f. Slepping bag.
Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam
bebas setelahaktivitas yang melelahkan seharian. Tempat istirahat yang ideal
adalah denganmenggunakan slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik
juga biasanyaterbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu
sisi, danyang hangat dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca
saatistirahat.
g. Sepatu.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit
tebaltidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi
ujungjari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke
segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu
yangdapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau
tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan
kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus
dibarengidengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep
bilasuatu saat basah.
h. Carrier.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi
jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan
yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak
kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat
pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik
daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan
jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan
berakibat sangatfatal.
i. Alat masak, makan dan mandi.
Perlengkapan sangat penting lainnya
adalah alat masak, makandan mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita
sangat perlu untukmenghemat aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium
karena cepatpanas, untuk ini nesting menjadi pilihan yang sangat baik,
disamping diaringkas dan serba guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan
lainnya(sendok, piring, dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat
apiseperti lilin, spirtus, parafin, dll.Jangan lupa juga siapkan phiples
minumsebagai bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan jenisphipless].Perlengkapan
mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanandilakukan berhari-hari
dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi sepertisabun yang berkemasan
tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampahbungkusan disembarang
tempat.
j. Obat - obatan dan Survival
Kits.
Perlengkapan pribadi lainnya yang
sangat penting adalahobat-obatan, apalagi kalau pegiat mempunyai penyakit
khusus tertentu sepertiasma. Disamping obat-obatan juga setidaknya mempunyai
kelengkapan survivalkits.
Perencanaan Perbekalan
Dalam perencanaan
perjalanan,perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat
perhatiankhusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
· Lamanya perjalanan yang
akan dilakukan.
· Aktifitas apa saja yang akandilakukan.
· Keadaaan medan yang akan dihadapi.(terjal,
sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas,ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan :
*Cukup mengandung kalori danmempunyai
komposisi gizi yang memadai.
*Terlindung dari kerusakan, tahan
lama,dan mudah menanganinya.
*Sebaiknya makanan yang siap sajiatau
tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
*Ringan, mudah didapat.
*Murah
Untuk dapat merencanakan komposisibahan
makanan agar sesuai dengan syarat diatas, kita dapat mengkajinyadengan langkah
- langkah berikut :
Dengan informasi yang cukup lengkap,
perkirakankondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu.
Perhitungkanjumlah kalori yang diperlukan.Susun daftar makanan yang memenuhi
syarat diatas,kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang,
ptotein, lemak,hitung masing - masing kalori totalnya (setelah siap
dimakan).Perhitungan untukvitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan
apabila ada kekurangan dapatditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
Catatan :
Kandungan kalori :
- hidrat arang 4 kal/gr.
- lemak 9 kal/gr.
- protein 4 kal/gr.
Kalori paling cepat didapat dari :
1. Hidrat arang.
2. Lemak.
3. Protein.
Kebutuhan kalori per 100 poundsberat
badan (sekitar 45 kg)
- Metabolisme basal 1100 kalori.
- Aktifitas tubuh : Jalan Kaki 2mil/jam
45 kal/jam.
- mil/jam 90 kal/jam.
- mil/jam 160 kal/jam.
Memotong kayu/tebas 260 kal/jam.
Makan 20 kal/jam.
Duduk (diam) 20 kal/jam.
Bongkar pasang ransel, buat camp
50kal/jam.
Menggigil 220 kal/jam.
Aktifitas dinamis khusus = 6 - 8 %dari
1 dan 2.
Total kalori yang dibutuhkan = 1 + 2+
3.
Jenis Bahan Makanan dan MacamMakanan
Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram.
ü Beras giling 360 kal Nasi 178
kal.
ü Havermout 390 kal Kentang 90
kal.
ü Singkong 140 kal Macaroni 363
kal.
ü Maizena 343 kal Roti 248 kal.
ü Tape singkong 173 kal Gaplek 363
kal.
ü Biskuit 458 kal Sagu 353 kal.
ü Terigu 365 kal Ubi 123 kal.
ü Gula pasir 364 kal Gula aren 368
kal.
ü Madu 294 kal Coklat pahit 504
kal.
ü Coklat manis 472 kal Coklat susu
381kal.
Sumber Protein (tiap 100 gram)
ü Tempe 119 kla.
ü Kacang tanah rebus dengan kulit
360kal.
ü Telur ayam 162 kal.
ü Telur bebek 189 kal.
Sumber protein dan lemak (tiap 100gram)
ü Corned 241 kal.
ü Daging asap 191 kal.
ü Dendeng 433 kal.
ü Sardens 338 kal.
Menu makanan satu hari :
ü Mie 1.5 gelas 335 kal
ü Susu kental manis ½ gelas 336
kal
ü Dodol ½ ons 200 kal
ü Coklat 1 ons 472 kal
ü Nasi 2 ons 360 kal
ü Roti 1 ons 248 kal
ü Biscuit 1 ons 458 kal
ü Corned ½ ons 120 kal
ü Dendeng 1 ons 433 kal
TOTAL 2962 kal
Makanan yang dibawa seharusnya
dapatmemenuhi kebutuhan energi pendaki, selama pendakian seserorang
membutuhkansitar 5.000 kalori dan 100 gram protein, kalori dapat dipenuhi
denganmengkonsumsi nasi. Namun ada baiknya hanya memakan nasi satu kali sehari
dikala malam (saat berkemah) alasayanya beras realtif berat dan memerluakan
waktuyang lama untu memasak serta menghabiskan banyak bahan bakar. Fungsi
berasdapat diganti dengan roti, biskuit, coklat, dan hevermit.
Hal yang perlu diperjatikan hindarimengkonsumsi
makanan yang harus dimasak lebih dahulu selama mendaki, karena halini hanya
akan merepotkan dan menghabiskan waktu perjalanan. Pilihlah makananpraktis
seperti coklat, roti, agar-agar, buah-buahan, dapat juga dibuat mixfoodyang
terdiri atas kacang, coklat, biskuit dan kismis.
Perjalanan ke alam terbuka
pastimengandung resiko. Tiap perjalanan memiliki tingkat resiko dan bahaya
yangbervariasi.bahaya dan resiko tersebut dapat jauh diminimalisir dengan
berbagaipersiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum
mulai naikgunung antara lain :
1. Membawa alat navigasi berupa
petalokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat
daripermukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimanamembaca
peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalamrombongan
tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalamtentang
navigasi.
2. Pastikan kondisi tubuh sehat
dankuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum
mendaki.
3. Bawalah peralatan pendakian
yangsesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk
berkemahyang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot
(janganbersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4. Hitunglah lama perjalanan
untukmenyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras,
bahanbakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus
selalu terisisepanjang perjalanan.
5. Bawalah peralatan medis, seperti
obatmerah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6. Jangan malu untuk belajar
danberdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di
sekolahmenengah atau universitas-universitas.
7. Ukurlah kemampuan diri. Bila
tidaksanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.
Memang, mendaki gunung memilikiunsur
petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulaidengan
perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhirdengan
perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang munculsaat
bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik ataupsikologis.
Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak adapula tantangan.
Risiko mendaki gunung yang tinggi,tidak
menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karenaZuckerma
menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensationseeking
(pemburuan sensasi) tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerimarisiko
sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi
ataupengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun
kurangmenyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan /kepercayaan
diri].
Pengalaman-pengalaman iniselanjutnya
menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik perasaanpositif maupun
perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang dilakukan oleh parapendaki
menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman keberhasilan dan suksesmendaki gunung,
atau gagal mendaki gunung. Kesuksesan yang merupakan faktorpenunjang tinggi
rendahnya self-esteem, merupakan bagian dari pengalaman parapendaki dalam
mendaki gunung.
Fenomena yang terjadi adalah
apakahmendaki gunung bagi para pendaki merupakan sensation seeking untuk
meningkatkanself-esteem mereka? Selanjutnya, sensation seeking bagi para
pendaki gunungkemungkinan memiliki hubungan dengan self-esteem pendaki
tersebut. Karenapengalaman yang dialami para pendaki dalam pendakian dapat
berupa keberhasilanmaupun kegagalan.
Persiapan mendaki gunung.
Persiapan umum untuk mendaki
gunungantara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
1. Kesiapan mental.
Mental amatberpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan
fit, tetapibisa saja terjadi sebaliknya.
2. Kesiapan fisik. Beberapa
latihanfisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan
[sebelum dansesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar
tubuh kitadapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu
dan jaraksesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu
kitatambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up
danpull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi
porsisebelumnya.
3.Kesiapan administrasi.
Mempersiapkanseluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan
yang akandituju.
4. Kesiapan pengetahuan danketrampilan.
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam
bebas. Kemampuanminimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang
navigasi darat,survival serta EMC (emergency medical care) praktis.
Jenis-Jenis Pendakian / Perjalanan.
Olah raga mendaki gunung
sebenarnyamempunyai tingkat dan kualifikasinya. Seperti yang sering kita kenal
denganistilah mountaineering atau istilah serupa lainnya. Menurut bentuk dan
jenismedan yang dihadapi, mountaineering dapat dibagi sebagai berikut :
1. Hill Walking / Feel Walking.
Perjalanan mendaki bukit-bukit yang
relatif landai. Tidakmembutuhkan peralatan teknis pendakian. Perjalanan ini
dapat memakan waktusampai beberapa hari. Contohnya perjalanan ke Gunung Gede
atau Ceremai.
2. Scarmbling.
Pendakian setahap demi setahap pada
suatu permukaan yangtidak begitu terjal. Tangan kadang-kadang dipergunakan
hanya untukkeseimbangan. Contohnya : pendakian di sekitar puncak Gunung Gede
Jalur Cibodas.
3. Climbing.
Dikenal sebagai suatu perjalanan
pendek, yang umumnya tidakmemakan waktu lebih dari 1 hari, hanya rekreasi
ataupun beberapa pendakiangunung yang praktis. Kegiatan pendakian yang
membutuhkan penguasaan teknikmendaki dan penguasaan pemakaian peralatan.
Bentuk climbing ada 2 macam :
- Rock Climbing - pendakian pada
tebing-tebing atau ataudinding karang. Jenis pendakian ini yang umumnya ada di
daerah tropis.
- Snow and Ice Climbing - Pendakian
pada es dan salju. Padapendakian ini, peralatan-peralatan khusus sangat
diperlukan, seperti ice axe,ice screw, crampton, dll.
SISTEM PENDAKIAN
I. Himalayan system
Adalah system
pendakian yang dipergunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu
berminggu-minggu. System ini berkembang pada pendakian ke puncak-puncak
pegunungan Himalaya. Kerjasama kelompok dalam system ini terbagi dalam beberapa
tempat peristirahatan (base camp, fly camp). Walaupun hanya satu anggota tim
yang berhasil mencapai puncak, pendakian ini dapat dikatakan berhasil.
II. Alpine system
Adalah system pendakian yang berkembang di
pegunungan Alpen pada khususnya dengan tujuan agar semua pendaki mencapai
puncak bersama-sama. System ini lebih cepat karena pendaki tidak perlu kembali
ke base camp., karena perjalanan dilakukan secara bersama-sama dengan terus
maju membuka Flying Camp.
4. Manajemen Perjalanan
I. Pra – Perjalanan
Yang paling penting dalam memulai setiap perjalanan
adalah Motivasi yang mendorong terjadinya suatu perjalanan. Selanjutnya hal
inilah yang akan menjadi tolak ukur selanjutnya. Hal-hal yang harus
dipersiapkan sebelum memulai perjalanan adalah sbb :
I.1. Mengumpulkan
informasi dari aktivitas yang akan dilakukan. Informasi tersebut antara lain
adalah :
- Menentukan
tujuan kegiatan dan jenis medan.
- Menetukan
lokasi dan lamanya waktu perjalanan
- Data
tentang daerah tersebut, bisa didapat dari yang sudah pernah ke tempat
tersebut sebelumnya atau dari peta daerah tersebut.
- Akses
menuju lokasi.
I.2. Mempersiapkan
diri sendiri dan tim yang akan melakukan perjalanan, yang meliputi :
- Latihan
Fisik. Untuk meningkatkan ketahanan dan kekutan tubuh dalam menghadapi
kondisi dan cuaca alam yang liar. Sadari kemampuan fisik dalam perjalanan.
- Menentukan
dan mengumpulkan Logistik yang mencakup perlengkapan peralatan
pribadi, tim dan khusus, serta perbekalan makanan untuk seluruh personil
dan cadangannya.
Pada perjalanan yang berat, dalam 1 (satu)
hari setiap orang membutuhkan asupan makanan 5000 Kal dan 2 liter air.
- Teammate. Hanya dengan komunikasi yang baik dan Mengenal
lebih dalam tentang teman-teman seperjalanan kita dapat mengetahui hal-hal
khusus dari personil tim. Misalnya penyakit khusus, kebiasaan yang
menyimpang, dll dari rekan kita.
I.3 Penjadwalan
kegiatan, yang mencakup :
- Membuat
Time Schedule, yang dimaksud disini adalah penjadwalan kegiatan terhitung
sejak dimulainya perencanaan, persiapan hingga pengakhiran
perjalanan
- Membuat
Rencana Operasional Perjalanan (ROP), termasuk menetukan titik start, camp
dan titik finish.
I.4 Evaluasi dari
persiapan yang telah dilakukan.
II. Teknis Perjalanan
Yang paling penting saat
pendakian adalah melakukan AKLIMATISASI,yaitu
menyesuaikan tubuh dengan kondisi di ketinggian yang memiliki cuaca, tekanan
udara dan suhu yang berbeda dari biasanya.
II.1 Pengaturan
perjalanan, misalnya pembagian tim yang dibagi dalam kelompok kecil
berikut logistiknya dan timing perjalanan agar sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya (ROP)
II.2 Teknik berjalan saat
pendakian
- Saat
menanjak : Jalan seperti biasa dan jangan mengangkat
kaki terlalu tinggi dari lintasan dengan irama tetap (konstan). Untuk
mempermudah aklimatisasi, dapat dilakukan dengan cara menyamakan irama
langkah dan nafas kita.
- Saat
istirahat : Jika hanya sementara jangan duduk
santai. Ketika istirahat besar, usahakan agar posisi kaki lebih tinggi
dari kepala agar darah dapat mengalir kembali ke otak.
- Saat
turun : Jangan
gunakan tumit sebagai tumpuan
II.3 Evaluasi
pergerakan sehari-hari, misalnya tentang kesesuaian perjalanan dengan
ROP, kondisi tim, perbekalan.
II.4 Kondisi Darurat
- Menurunnya
kemampuan fisik.
- Ketika
perlengkapan peralatan dan perbekalan makanan tidak mencukupi.
- Ketika
kehilangan orientsasi medan
III. Pasca Perjalanan
III.1 Periksa kondisi peralatan
yang telah digunakan
III.2 Bersihkan peralatan yang
kotor.
- Dengan
air murni dan jangan disiram dengan sabun (sleeping bag di dry clean)
- Jangan
dijemur langsung terkena sinar matahari
- ketika
disimpan lebih baik digantung dan jangan dilipat
III.3 Membuat
Laporan Perjalanan yang telah dilakukan dengan tujuan agar memiliki data valid tentang perjalanan yang dilakukan tersebut.
Kumpulkan data yang didapat selama perjalanan, antara lain :
- Jadwal
hasil kegiatan
- Kronologis
kegiatan
- Hasil
evaluasi selama di lapangan
- Peralatan
yang digunakan
- Laporan
keuangan
- Hasil
yang didapat dari perjalanan yang dilakukan
- Dokumentasi
foto / video
dikutip dari berbagai sumber :
MANAJEMEN PERJALANAN &PERALATAN PECINTA ALAM
dicampur dengan pakaian bersih.
Menyimpan Korek Api Batangan :
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapisebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untukmenghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringanair ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaandarurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat.Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok danterbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpaini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yangdapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilonkarena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikianbiasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.Pilihan warnauntuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolokagar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudahdiidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernahmelupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangatbanyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah bajusalain 2 atau 3 buah.
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dandapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikankarena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kaindengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robekmemanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baikbila menggunakan bahan dari parasut tipis.Selain celana panjang, jangan lupabahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakanuntuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaketyang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha.Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangatbaik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalambiasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool ataupolartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologitekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saatmendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkankeringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (waterproff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari buluangsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es).
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebaltidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujungjari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yangdapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengidengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bilasuatu saat basah.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.
Catatan :
Contact
us :
Adiyan Jaya Winata
D'Journey
0856
9315 3779 // 0882 1971 8120
adiyanjayawinata@gmail.com
instagram
: adiyanjayawinata
path :
adiyan jaya winata
.
.
Fullfill Your Adventure Dreams !!!
.
.
#nature #bogor #bogortourism #travel#traveler #outdooractivity #marketing #promotion #visitbogor #explorebogor #discover #explore#alamindonesia #indonesia#indonesiatourism #instagram#naturelovers #adventure#adventuretime #holiday #outwardbound
#outwardbound #experientiallearning #teambuilding #capacitybuilding #gathering
#training #outwardboundtraining #outdoorlearning #outdooreducation
.
Fullfill Your Adventure Dreams !!!
.
.
#nature #bogor #bogortourism #travel#traveler #outdooractivity #marketing #promotion #visitbogor #explorebogor #discover #explore#alamindonesia #indonesia#indonesiatourism #instagram#naturelovers #adventure#adventuretime #holiday #outwardbound #outwardbound #experientiallearning #teambuilding #capacitybuilding #gathering #training #outwardboundtraining #outdoorlearning #outdooreducation